Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten/Kota telah berakhir. KSM yang berlangsung dari 13 – 15 Agustus 2022 ini diikuti oleh 129.292 siswa untuk semua jenjang, mulai dari Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Dari total 135.129 pendaftar, ada 129.292 siswa MA, MTs, dan MI yang mengikuti KSM tingkat Kabupaten/Kota. Angka partisipasinya mencapai 96%,” terang Direktur Kurikulum, Saran, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi di Jakarta, Senin (15/8/2022).
“Hasil seleksi tingkat Kabupaten/Kota ini akan diumumkan pada 18 Agustus 2022 web ksm.kemenag.go.id,” sambungnya.
Menurut Isom, para peserta yang dinyatakan lolos seleksi, selanjutnya akan mengikuti KSM tingkat Provinsi. Tahap ini akan digelar pada 10 – 11 September 2022. Adapun KSM tingkat nasional akan digelar secara luring (luar jaringan) di Jakarta pada Oktober 2022.
Untuk tingkat Kabupaten/Kota, lanjut Isom, KSM digelar secara Computer Based Test (CBT) pada 1.956 titik lokasi ujian di seluruh Indonesia. Mayoritas mengikuti ujian secara terpusat pada lokasi yang ditentukan oleh panitia kabupaten/kota. Namun, ada sekitar 10% peserta yang mengikuti ujian di madrasah masing-masing karena kondisi yang tidak memungkinkan.
“Alhamdulillah, aplikasi CBT berjalan lancar selama tiga hari ini dan komplain dari peserta yang sangat minim,” papar Isom.
Isom mengaku sempat ragu dengan pilihan pelaksanaan KSM secara terpusat. Sebab, selama dua tahun pandemi, KSM selalu digelar secara daring. “Namun, ternyata di lapangan sangat berbeda sambutanya. Bahkan, para guru pendamping dan orang tua juga rela menunggu berjam-jam di luar, ketika peserta mengikuti ujian,” terangnya.
Ketua Tim Ahli, Kusaeri, mengatakan angkat partisipasi mencapai 96% menunjukkan semangat dan antusiasme siswa madrasah mengikuti kompetisi. Bahkan, meski sebagian peserta di Kabupaten/Kota tidak bisa mengikuti ujian di lokasi karena cuaca ekstrim yang terjadi, misalnya di MTs Muhammadiyah Waibu Kabupaten Raja Ampat.
“Cuaca ekstrim tak mengurangi semangat peserta mengikuti ujian, bahkan mereka sampai harus menumpang ke rumah warga hanya demi sinyal internet,” terangnya.
Kasubdit Kesiswaan Nanik Pujihastuti, selaku penanggungjawab KSM menambahkan bahwa topologi wilayah di Indonesia memang sangat beragama. Untuk daerah di Sulawesi Tenggara misalnya, ada yang kawasannya berupa pegunungan sehingga menyebabkan koneksi jaringan terputus-putus. Oleh karena itu, tidak memungkinkan bagi peserta untuk mengikuti ujian di lokasi ujian madrasah yang telah ditentukan oleh panitia. Untuk mendapatkan koneksi yang stabil, peserta mengikuti ujian di area pepohonan.
Nanik berharap, KSM pada tahap berikutnya juga akan berjalan baik dan lancer. “Semoga pelaksanaan KSM di tingkat provinsi yang dilaksanakan pada 10 – 11 September 2022 juga bisa berjalan lancar tanpa halangan yang berarti,” harapnya.